Sabtu, 14 Januari 2012

Apakah Boleh Mengunakan kata "Syahid" atas Seseorang?


Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
Soal:

Apakah boleh menggunakan kata “Syahid” atas seseorang, dikatakan, “Asy-Syahid fulan”?

Jawaban:

Kita tidak boleh memberi kesaksian bagi siapapun bahwa ia syahid, hingga walaupun orang tersebut terbunuh secara zhalim atau terbunuh karena membela diri. Kita tidak boleh mengatakan fulan syahid. Ini berbeda dengan orang-orang pada hari ini. Mereka mudah memberi kesaksian. Mereka menyebut setiap orang yang terbunuh hingga walaupun seseorang terbunuh karena fanatisme jahiliah, mereka menyebutnya syahid. Ini haram; karena perkataan kamu tentang seseorang yang terbunuh bahwa ia syahid merupakan kesaksian yang kelak akan dipertanggungjawabkan pada hari kiamat. Kamu akan ditanya apakah kamu memiliki bukti bahwa ia terbunuh dengan syahid? Karena itu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Tidaklah seorang terluka di jalan Allah –Wallahu a’lam dengan orang yang terluka di jalan Allah- kecuali ia akan datang pada hari kiamat sedang lukanya mengalirkan darah, warnanya warna darah, dan wanginya wangi misk”

Menjauhi Sistem Demokrasi

Diantara sebab kenapa sistem Demokrasi perlu dijauhi dan tidak diamalkan:

1. Sistem Demokrasi Meletakkan Keputusan Ditangan Majoriti Manusia. Sedangkan Majoriti Itu Selalunya Menyesatkan.

Allah berfirman: "Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)" (Al-An'aam 6:116)

2. Sistem Demokrasi Menggalakkan Manusia Berpecah dan Berkelompok. Sedangkan Umat Islam Disuruh Bersatu diatas Agama Allah.

Allah berfirman: "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai" (Ali Imran 3:103)

3. Peserta Demokrasi Cenderung Untuk Fitnah Memfitnah dan Caci Mencaci Pihak Lawan Untuk Menjatuhkannya, Sedangkan itu Bukanlah Akhlak Islam.

Allah berfirman: "“Janganlah mencari-cari keburukan orang dan jangan pula saling memburuk-burukkan (memfitnah) di antara satu sama lain. Adakah sesiapa di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik dengannya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Surah al-Hujuraat, 49: 12)

4. Sistem Demokrasi Membenarkan Sesiapa Sahaja Meminta Jawatan. Sedangkan Islam Melarang Untuk Diberi Jawatan kepada Yang Memintanya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,

إِنَّا وَاللَّهِ لَا نُوَلِّي عَلَى هَذَا الْعَمَلِ أَحَدًا سَأَلَهُ وَلَا أَحَدًا حَرَصَ عَلَيْهِ

“Demi Allah, kami tidak akan memberikan kerusi kepimpinan ini kepada sesiapa pun yang meminta dan berusaha ingin mendapatkannya.” (Hadis Riwayat Muslim, 9/344, no. 3402)